Berkarya di Jaman Digital, Sebuah Pemikiran untuk Musisi dan Sound Engineer
Walau semua musisi / audio engineer sudah merasakan indahnya dunia internet pada jaman digital ini, anehnya masih banyak yang berpikiran lokal saja, atau istilahnya ‘Think & Act (only) Locally‘
Sayang sekali
Masih ada yang berpikiran sbb :
1. Gimana ya caranya masuk label rekaman (major label) ?
2. Gimana cara dapetin klien di sekitar area studio ?
3. Gimana cara jual musik ditengah pembajakan yang merajalela ?
4. Gimana cara survive di dunia musik ?
Yang harus diubah adalah cara berpikir / mindset bahwa berkarya di jaman ini hanya utk masuk label rekaman atau sekedar jualan jasa musik secara lokal / kota lokasi studio atau pikiran sempit lainnya.
KENAPA ?
Karena sekarang dunia sudah jadi kampung global ! Tidak ada lagi batas-batas berkarya dan menjual karya ! Jangan penjarai pikiranmu dengan hanya berkarya lokal saja !
Mau contoh ?
Ogi, salah satu mahasiswa saya dulu di UPH dan tinggal di Pejaten Jakarta Selatan dan rekannya Fajar, beberapa waktu lalu sudah bisa menembus Hollywood & bekerja bareng dengan Joe Trapenese, composer musik untuk film-film box office Hollywood seperti Bourne Legacy, Tron, Oblivion dll. Ini karena film ‘The Raid 2’ dibeli hak edarnya oleh Sony Amerika dan di produksi di Hollywood dan ilustrasi musiknya di kerjakan sinergi antara komposer Indonesia dan Amerika.
Bahkan Ogi & Fajar juga ikut mengawasi proses paska produksi utk film The Raid 2 di Studio Post Pro ternama di dunia yaitu Skywalker, yg pemiliknya George Lucas dan Disney. Cek ceritanya di forum ArtSonica ini : http://forum.artsonica.com/viewtopic.php?f=67&t=2192. Ini contoh salah satu film yang musiknya digarap Ogi, The Raid 2 (termasuk trailer ini) :
Hebat bukan ? Siapa yang bisa menyangka dari Pejaten bisa ke Hollywood
Btw, bukan uangnya yang penting tapi berkarya jangan sesempit menjadi band label saja !
Perluas wawasanmu !
Poinnya ?
Bolehlah kamu bertindak lokal, tapi jangan lupa, ada pasar yang lebih besar di luar Indonesia sana yaitu PASAR DUNIA ! Jadi…
Think Globally, Act Locally
