Halo ArtSonica Friends,
Membahas pertanyaan yang sering ditanyakan oleh para pelaku Audio dengan pertanyaan sebagai berikut :
“Coach review TC Helicon Perform V dong terus bahas seberapa pentingkah vocal processor bagi singer untuk live seperti kegunaannya sebagai Compressor, Gate, Reverb dan Echo. Terima kasih.”
Bagi yang belum mengetahui perform V dimana pembuatnya adalah TC Helicon dimana sejak tahun 90an tlah menciptakan gadget untuk vokalis, alat ini bisa untuk memberikan efek (manipulasi sound) vokalis , di pasang berdekatan dengan vokalis agar vokalis bisa mengontrolnya. Fungsinya sendiri selain dengan efek-efek kualitas studio dapat juga melakukan Tuning saat bernyanyi vokalis tersebut sedang fals bisa langsung diperbaiki.
TC Helicon adalah hardware yang memiliki fitur untuk meng-enhance atau memperbagus performance seorang vokalis, misalnya hardware ini memiliki tehnologi untuk membuat harmoni vocal dan tak lekang sejak tahun 90an. Jadi Ketika vokalis bernyanyi ada backing vokalnya tergantung dari chord yang kita set. Atau kita bisa sambal bermain gitar nanti output chord dari gitar tersebut masuk ke TC Helicon sehingga vocal yang kita nyanyikan tersebut dari satu suara bisa menjadi 4 suara.
Seberapa pentingkah TC Helicon digunakan beserta penggunaan fitur efeknya? Saya menjawab tergantung. Tergantung dengan performance kamu seperti apa. Jika kalian banyak menggunakan efek, misalkan dalam satu lagu pada bagian intro kamu ingin buat suaranya seperti suara radio, nanti dibagian tengah lagu ingin reverbnya banyak lalu bagian bridge ingin beda efek nya lagi, jika demikian maka kamu lebih cocok memang memiliki alat tersebut. Karena kamu bisa mengontrol sendiri. Namun jika performance datar-datar saja maka lebih baik performance diserahkan ke sound engineer untuk live tersebut.
Pertanyaan berikutnya :
“Mas Agus, maaf mau tanya soal speaker. Bedanya apa ya? Speaker posisi berdiri sama posisi terbaring? Banyak Home recording / Studio Recording menggunakan posisi speaker terbaring. Terima kasih sebelumnya.”
Normalnya adalah berdiri, jika membaca manual book dari speaker maka disebutkan bahwa normalnya adalah harus berdiri posisinya. Karena saat design speaker tersebut adalah untuk pemakaian yang dirancang dengan posisi berdiri. Jika posisi speaker dilakukan secara horizontal (berbaring) maka ada perbedaan jarak antara twitter dan woofer yang membuat sound level menjadi berkurang terutama pada titik atau frekuensi Crossover. Frekuensi crossover maksudnya adalah biasanya speaker two ways dan memiliki twitter nya untuk frekuensi mid to high dan ada woofer untuk frekuensi low. Jadi pas perpotongan antara twitter dan woofer tersebut ada pembatasnya (cut) sehingga bunyi balance speaker menjadi berbeda. Demikianlah yang ada pada penjelasan manual speaker monitor.
Memang banyak studio yang ditidurkan dan hal tersebut bukan tanpa alas an, dikarenakan berbagai hal. Biasanya speaker menghalangi kaca untuk melihat musisi yang sedang melakukan take sehingga tidak menghalangi pandangan. Ada beberapa sound engineer distudio yang merasa jika posisi horizontal bunyi yang dikeluarkan speaker monitor menjadi lebih balance frekeunsinya antara low, mid dan high lebih balance, karena posisi twitter dan woofer menjadi satu titik menuju pendengaran atau telinga, namun tidak semua speaker bisa ditempatkan dengan posisi horizontal (terbaring)
Saya pernah menggunakan speaker adam Audio A7X saya tempatkan dengan posisi horizontal, dan suara yang dihasilkan menjdi tidak balance dan tidak enak. Dan saya pernah mencoba beberapa speaker lain saya gunakan dengan posisi horizontal dan yang dihasilkan ada beberapa speaker yang enak terdengar. Sehingga semuanya Kembali lagi tergantung speaker apa kemudian selera dari sound engineer, silahkan dilakukan eksperimen terlebih dahulu untuk penyesuaian tersebut.